Selasa, 05 Oktober 2010

Shalat Subuh

Ukuran keshalihan manusia dan ketekunannya menjalankan agama adalah shalat Subuh berjamaah, karena dia berada di waktu istirahat setelah berjaga malam. Apabila anda ingin mengetahui orang-orang di wilayahmu, maka lihatlah mereka pada waktu shalat Subuh. Sesuai dengan apa yang kita saksikan dan kita lihat, sebagian besar mereka terlambat melaksanakan shalat Subuh tanpa disertai kepedulian dan penyesalan atas apa yang terjadi. Itu tidaklah terjadi kecuali disebabkan kematian hati. Pengakuan beragama dan takwa merupakan perkara mudah, akan tetapi yang menjadi tolak ukur adalah amal dan praktik. Apabila anda melihat seorang laki-laki melaksanakan shalat lima waktu berjamaah disebabkan wara’ terhadap ucapannya, takut kepada Tuhannya, dan menyesal atas kesalahannya, maka inilah yang diharapakn kebaikannya dan diberikan kabar gembira. Sedangkan orang yang lalai menjalankan shalat-shalatnya, takjub dengan dirinya, dan tidak peduli dengan kelalaiannya itu, maka klaimnya ditolak, kecintaannya batal, dan dia menjadi salah seorang yang mnegalami kebangkrutan. Kita menyaksikan orang yang memperlihatkan keagamaannya dan keshalihannya, akan tetapi apabila waktu shalat Subuh telah tiba, setan mengalahkannya, dan nafsu jahat menyuruhnya tidak menghadiri shalat Subuh itu secar berjamaah, maka dia tertipu dengan pujiannya dan kehilangan kepercayaan saudara-saudaranya sesame mukminin. Janganlah anda memuji seorang pun di depan kami dan jangan pula menyucikan seorang hamba pun di depan kami, akan tetapi amal-amalnyalah yang akan memujinya dan akhlak-akhlaknyalah yang akan menyucikannya, karena kita lelah dengan pujian terhadap orang-orang yang mempraktikan islam di lisan saja. Akan tetapi apabila kebenaran telah terlihat dalam menghadiri shalat berjamaah, benar dalam perkataannya, memenuhi janjinya, dan melkasnakan kewajibannya, ternyata yang ada pada mereka hanyalah kelalaian, kerugian, dan kegagalan. “ Sangat besarlah kemurkaan di sisi Allah ketika kalian mengatakan apa yang tidak kalian kerjakan.” (QS 61:3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar