Selasa, 05 Oktober 2010

Hati-hati merupakan karakteristik seorang muslim

Pelajaran yang bisa kita ambil lagi dari sirah nabi Yusuf as adalah sikap kehati-hatiannya dalam setiap urusan. Itu bukan berarti ia harus menjadi seorang yang pendiam, pasif, dan tersembunyi sehingga orang-orang enggan menyapanya. Salah satu karakteristik seorang Muslim adalah ia bagaikan kitab yang selalu dapat dibuka dan dibaca oleh siapa saja yang ingin membacanya; sederhana dan mudah bergaul. Nabi Yusuf as adalah tipe orang yang sangat berhati-hati sesuai dengan yang disabdakan Rasulullah SAW, “Mintalah pertolongan secara rahasia dalam menyelesaikan semua permasalahan kalian”.
Dalam riwayat lain dikatakan, “Mintalah pertolongan secara rahasia dalam meyelesaikan semua permasalahan kalian karena setiap orang yang diberikan nikmat dihasud orang lain.” (Shahih al jami’i No. 943) Maksudnya, tidak semua yang kita ketahui harus kita katakan. Inilah pelajaran yang diajarkan Nabi Ya’kub as kepada anaknya yang baru berusia dua belas tahun. Ia mengajarinya dalam menyikapi saudara-saudaranya. Kebanyakan kita kehilangan sikap kewaspadaan ini, khususnya para wanita. Biasanya perempuan menceritakan semua rahasianya kepada suaminya, sebenarnya itu dapat menimbulkan percek-cokkan dan berbagai problem yang akhirnya sulit diredakan.
Ketika mengkaji kisah Nabi Yusuf as sikap kehati-hatian ini akan selalu menemani kita. Bacalah firman Allah SWT berikut ini: Ya’kub berkata: “Wahai anak-anakku, jangalah kalian masuk (bersama-sama) dari satu pintu gerbang, tapi masuklah kalian dari pintu-pintu yang berlainan. (QS 12:67)
Bukankah anda menyaksikan bagaimana sikap kehati-hatian Nabi ya’kub itu? Dia tidak mau membinasakan mereka semua dan tidak menginginkan kalau-kalau mereka menemukan kesulitan. Oleh karena itu dia mengatakan, “Janganlah kalian masuk (bersama-sama) dari satu pintu gerbang.”
Ini adalah pelajaran yang sangat bagus yang diterima Yusuf as sejak masih kecil. Ketika Yusuf as mendatangi ayahya dan menceritakan mimpinya dengan samar-samar kepadanya, lalu sang ayah membawanya dari keramaian orang supaya mereka tidak mendengarnya. Begitulah yang terjadi meskipun dia masih sangat muda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar