Senin, 05 Juli 2010

Orang Miskin Penghuni Syurga

Dia hanyalah seorang tukang sampah biasa, tidak ada keistimewaan apapun dari profesinya. Namun ustadz mana yang tidak mengenal sosoknya – seorang pemburu pengajian yang selalu duduk dibaris terdepan. Begitupun ditengah masyarakat, siapa yang tidak mengenal dia? Pribadinya sangat ramah dan sangat dermawan, meski tentu bukan dermawan dalam hal harta, melainkan dalam hal tenaga atau hal lain yang bukan materi. Mintalah bantuan, niscaya dibantunya dengan tanpa meminta imbalan apapun. Bahkan lebih sering dia yang menawarkan bantuan sebelum orang lain memintanya. Baginya hidup adalah untuk berbuat dan memberi manfaat sebanyak-banyaknya bagi diri, keluarga dan orang lain. Tekad hidupnya hanya satu yaitu meraih syurga disisi Alloh SWT, “ Meski dirinya hanya seorang tukang sampah belaka.” Dan dia berhasil.
Hujan turun dengan sangat derasnya, namun tidak seorangpun dari para pengiring jenazah yang lari dari guyuran hujan. Mereka ikhlas karena mengantar orang yang sangat mereka cintai, dan mereka tahu bahwa hujan itu adalah tanda tangisan alam atas kepergian salah seorang terbaik di kampungnya, seorang yang menjadi penghias sekaligus penyemangat kehidupan beribadah dan bermasyarakat. Tak lama lagi pelangi bidadari akan segera menghiasi langit cakrawala, menjemput calon penghuni syurga. Sungguh! Syurga memang Alloh sediakan untuk siapapun yang memenuhi syarat, tanpa memandang kaya atau miskin. Hatta dia seorang tukang sampah. Atau tukang yang semisalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar